Senin, 09 Januari 2012

Bintang di Rumah Tikus


“justin, besok saja ya beli mainannya, mom tak punya uang” ucap mom ketika mom melihatku sedang memandangi tukang mainan yang lewat di depan rumah.
“tidak usah mom, justin masih punya banyak mainan di rumah”
“tetapi, apa kau tidak malu dengan teman-temanmu??”
Aku berdecak “tidak mom, kenapa harus malu”
“kau memang anak yang baik just, maafkan mom ya tidak bisa membahagiakanmu, hingga sekarang kau harus membantu mom mencuci”
“tehehe, tidak papa mom, justin senang seperti ini,”
Aku memang terlahir dari keluarga yang pas-pasan momku bercerai dengan dadku ketika aku masih bayi, dan dad menikah lagi :’). Mom membesarkanku dengan penuh perjuangan, mom rela jadi tukang cuci agar mom bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, memang menjadi tukang cuci tidaklah mudah, sering pelanggan mom protes akan hasil cucian yang kurang bersih, kurang wangi atau masih sedikit basah. Seharusnya mereka bisa sedikit mengerti keadaan mom, kami tidak punya mesin cuci seperti kebanyakan dari mereka, walaupun kami orang miskin, tetapi aku bangga dengan mom, mom orang yang kuat, dia bisa bertahan menghidupiku dan dirinya sendiri, dengan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Terkadang aku sering sedih melihat teman-temanku yang sering berlibur keluar kota lah, keluar negeri lah, shopping, jogging, atau melakukan aktivitas bersama ayahnya, jujur aku ingin dad berada disini bersamaku dan mom, tetapi tuhan berkata lain, aku dan dad berada di jarak yang sangaat jauh, aku berada di kota kecil Stratford, Ontario, dan dad berada di kota new York yang tidak pernah tidur itu.
“I never thought that it be easy, cause we both so distant now, and the walls are closing in on us, and the wondering how??”
Itulah perasaanku sekarang ini, andai dad tahu, betapa sulitnya mom membesarkanku, grandma, dan grandpa memang terkadang membantu mommy, tetapi tidak setiap hari, mungkin hanya sebulan sekali, I miss you dad :’D
“justin sekarang kau antarkan cucian ini pada ms. Swine dan mrs. Thompson ya”
“baik mom”
Segera ku langkahkan kakiku menuju rumah tetangga-tetanggaku itu, dengan langkah pasti aku melangkahkan kakiku selangkah demi sekangkah tanpa ada halangan apapun,
Tok!!tok!!tok
“permisi ms. Swine??!”
“iya, ohh justin sudah selesai cuciannya??”
“iya ms. Ini cucian anda”
“terimakasih just, ini uangnya”
“terimakasih ms. Kalau begitu saya terusan, karena harus mengantar cucian lagi”
“iya, hati-hati ya”
“baiklah”
Setelah itu aku juga mengantar cucian ke rumah mrs. Thompson, tanpa tergiur oleh banyaknya anak-anak yang bermain di sekitar kompleks perumahan disini, aku langsung pulang, tetapi di tengah perjalanan, ada segerombolan anak yang menghentikan perjalananku, mereka lebih besar dariku
“kau justin??!”
“i..iya”
“mana uangmu!!!serahkan pada kami!!”
“jangan ini uang mom!!”
“haah alasan!!mana uangnya!!” ucap mereka sambil merebut uang yang ada di genggamanku, BRUUK mereka menjatuhkanku, ya tuhan bagaimana ini, sedari tadi pagi mom belum mendapatkan uang, bagaimana aku harus bilang pada mom??
“…I’m bigger I’m bigger, and all the haters I swear they’d be so small up here, cause we’re bigger, and love’s bigger, I’m bigger you’re bigger”
Aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan jadi yang lebih besar dari mereka, aku akan mengahalkan mereka, bukan dengan badanku tetapi dengan prestasi atau karirku nanti, justin janji!!
Tok!!tok!!tok!!
“mom??”
“lhoh justin kau kenapa??badanmu kotor,”
“maaf mom, uangnya diminta sama anak-anak disana, dan mereka mendorong justin mom”
“ya tuhan, tapi kau tak papa kan sayang??”
“iya mom, maafkan justin ya, mom dari tadi belum dapat uang kan??”
“sudah tidak papa, mom masih punya uang untuk membeli makan hari ini”
“terimakasih mom, yasudah mom justin mandi dulu ya”
“iya sayang”
****
Tekadku sudah bulat, aku ingin membantu mom mencari uang, aku ingin mencari uang diam-diam, aku pergi membawa gitarku yang dad berikan tahun lalu sebagai kado ulang tahunku yang ke-13,
“justin kau mau kemana??”
“justin ingin berlatih gitar mom, di dekat theater Avon”
“yasudah hati-hati ya just”
“iya mom”
Aku mulai berjalan dengan membawa gitar yang besarnya melebihi besar tubuhku, tak lama aku berjalan, aku sudah sampai di depan theater Avon yang tak jauh dari rumahku. Aku segera menaruh gitarku dan mulai bernyanyi
 
Wow!! Ini semua di luar harapanku, awalnya ku kira orang-orang disini tidak akan tertarik dengan penampilanku, ternyata mereka sangat mengapresiasi penampilanku, terimakasih tuhan atas rejeki yang kau berikan hari ini, aku ingin mengajak mom ke Disneyland dengan uang ini.
Hari mulai sore, aku harus segera pulang, kalau tidak mom pasti khawatir dengan keadaanku, benar saja, sesampainya di rumah mom langsung menghujaniku dengan beribu-ribu pertanyaan
“mom bulan depan kita ke Disneyland ya”
“mom belum mendapat uang sayang, maaf ya”
“tidak mom justin yang akan mengajak mom”
“kamu dapat uang dari mana sayang??”
“justin kan menabung mom dari uang jajan”
“yasudah bulan depan kita ke Disneyland”
***
Tok!!tok!!tok!!
Seseorang mengetuk pintu rumahku, aku segera membukakannya, seorang lelaki menggunakan pakaian tertutup dan kacamata hitam
“siapa nak??” Tanya mom dari dalam
“tidak tahu mom,”
Segera mom menghampiriku, ternyata mom juga tidak mengenal pria itu, mom mempersilahkannya duduk, aku duduk di samping mom, dan pria itu duduk di dekat pintu masuk.
“hmm, mungkin kalian bertanya-tanya siapa saya, perkenalkan saya scooter braun, seorang produser music, beberapa waktu yang lalu saya datang ke theater Avon untuk melihat pawai, tetapi saya melihat putra ibu mencari uang disana”
Mom menatapku, ya tuhan semoga aku tidak dimarahi mom, amien :D
“maksud anda??”
“begini saya tertarik dengan tanlent yang dimiliki oleh putra anda, saya bermaksud ingin mengadakan kontrak dengan putra anda”
DEG!!apa??kontrak?? ya tuhan mimpi apa aku semalam, aku sungguh aku tidak menyangka kalau ulahku mencari uang itu membuahkan hasil yang tidak kusangka-sangka :D
“mmh, mungkin kami butuh sedikit waktu sir, saya akan menghubungi anda kalau saya sudah mendapat jawabannya”
“baiklah, ini kartu nama saya, kalau anda sudah menemukan jawabannya jangan lupa hubungi saya, saya terusan dulu ya terimakasih”
“sama-sama”
Setelah orang itu pergi mom memarahiku karena aku tidak jujur, aku tidak berterus terang tentang mengamen itu, seharian mom menghukumku, aku tidak boleh keluar rumah, saat makan malam aku meminta maaf kepada mom karena telah berbohong, aku memberikan uang hasilku mengamen pada mom, mom terbelalak melihat uang yang ku kumpulkan selama seminggu ini, bagaimana tidak mom bilang uang itu setara dengan penghasilan mom sebulan, ya tuhan semoga aku bisa membantu ekonomi keluargaku, bahkan membantu grandma dan grandpa :D
“justin sini sayang” ucap mom sambil memelukku “maafkan mom ya, selama ini mom tidak tahu kalau kau bekerja, mom tak ingin kau kecapekan, kan kamu harus sekolah sayang”
“tidak papa mom, justin mengamen karena justin ingin mengasah kemampuan bernyanyi justin, ternyata tuhan memberikan rejeki untuk justin melalui cara itu mom”
“mom bangga denganmu sayang :D”
“terimakasih mom, emmh apa besok justin boleh mengamen lagi mom??”
“mmmm” mom berfikir
“ayolah mom please”
“baiklah, tetapi mom harus mendampingimu, mom akan berada di sebrang tempatmu bernyanyi ya”
“terimakasih mom” ucapku sambil memeluk mom
****
Sudah sebulan dari kedatangan pria itu, mom juga tak pernah menghubungi pria itu setelah pertemuan tersebut, besok aku dan mom berencana pergi ke Disneyland, yeeaay hari yang kutunggu-tunggu :D
Tok!!tok!!tok
Seseorang mengetuk pintu rumahku, aku membukanya, ternyata pria itu lagi, segera saja aku mempersilahkannya masuk, aku juga memanggil mom
“jadi bagaimana mrs, dengan tawaran saya??”
“hmm” mom melihatku aku tersenyum pada mom “baiklah saya terima”
“terimakasih mrs. Saya yakin putra anda akan menjadi bintang baru di dunia musik”
“terimakasih sir”
“kalau begitu, hari ini juga kau terbang ke Atlanta justin”
“apa??tetapi besok aku akan pergi ke Disneyland dengan mom”
“tenang saja, kau bisa pergi kesana setelah urusan kontrakmu selesai”
“benarkah??”
“tentu”
It’s a big, big world, It’s easy to get lost in it”
Atlanta, kota besar yang selama ini hanya bisa aku lihat di layar kaca, aku tak menyangka bisa sampai di kota yang terletak di bagian timur America, di sebelah timur laut Birmingham, sebelah barat daya Washington DC, berpuluh-puluh mil dari Los Angeles dan dilewati sungai Ohio, ya tuhan terimakasih engkau memberikan secercah harapan untuk keluargaku :D
Berbulan-bulan ku lalui tanpa liburan seharipun, aku harus mempersiapkan rekaman, shooting video clip, pembuatan album dan mini concert yang di adakan oleh pihak label, the island def jam :D
“Feel it
Believe it
Dream it
Be it
I was born to be somebody, ain’t nothing that’s ever gonna stop me…”
Tour-tour dunia mulai aku jalani, berkat kerja keras team ku, do’a dari mom, semua support dari beliebers dan mukjizat yang di berikan tuhan, hari ini aku seorang anak dari kota kecil Stratford, menggapai mimpi yang lama aku ingini, terimakasih tuhan, terimakasih mom, terimakasih semua team, dan yang special terimakasih BELIEBERS!!aku cinta kalian!!
Jangan pernah berhenti bermimpi, karena dengan mimpi itu kalian akan menemukan dunia baru.
“NEVER SAY NEVER”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar