Senin, 09 Januari 2012

Hanya Satu


“hanya satu pintaku, tuk memandang langit biru, dalam dekap seorang ibu…”

Itulah salah satu impianku, aku ingin sekali bertemu dengan ibu kandungku yang sudah lama meninggalkanku, sejak aku lahir aku dirawat oleh suster rose, dia memang seorang pengasuh di panti asuhan yang telah aku tinggali sekitar 5 tahun.
“jane, kenapa kau sedih??” Tanya seseorang di belakangku, aku membalikkan badanku ternyata suster rose menghampiriku yang sedang duduk menyendiri di taman
“tidak sus, jane hanya memikirkan sesuatu”
“hm, kalau sus boleh tahu, apa itu jane??siapa tahu suster rose bisa mewujudkannya”
“tidak sus, hanya saja jane ingin tahu seperti apa wajah mom sebenarnya”
“ohh begitu, hmm mulai sekarang, kau boleh memanggil sus dengan panggilan mom, bagaimana??” tawarnya, aku memandang wajah suster dengan pandangan tidak percaya, karena jujur saja aku sangat senang
“benarkah sus??” suster mengangguk yakin, senyum mengembang di wajahku “terimakasih mom” ucapku sambil memeluknya, mom mengusap rambutku pelan,
“sekarang kau tidur siang ya jane, mom ingin mengumpulkan anak-anak yang lain agar mereka juga segera tidur”
“baik mom J” ucapku sambil berlari ke kamarku, di kamar, ternyata ada suster jasmine yang sudah menunggu semua anak-anak, mungkin dia sedikit marah karena memang anak-anak terlambat untuk tidur siang, suster jasmine memang suster yang paling tegas disini
“darimana kau jane??!” tanyanya, aku menundukkan kepalaku, aku takut, sungguh dia berbeda sekali dengan mom
“ma..maaf sus, tadi jane di taman”
“cepat tidur!!!kau tak ingin kan terkena hukumanku??!!”
“tidak sus” aku segera menuju ranjangku, dan pergi tidur.
********
“hoaaaammmm” erangku saat aku terbangun, anak-anak yang lain belum terbangun, mungkin mereka masih lelah, aku turun dari ranjangku, dan berjalan-jalan, aku berhenti ketika melihat mom sedang memasak di dapur sendirian, aku menghampirinya
“mom…” sapaku, mom menatapku dan dia tersenyum
“jane, kau sudah bangun??” aku mengangguk
“jane bantu mom ya” ucapku, awalnya mom menolak, tetapi aku memaksanya, aku membantunya mengaduk-aduk sayur, mom bilang aku pandai memasak :D setelah kami selesai, aku membantu mom menyiapkan semuanya
“terimakasih ya jane, kau telah membantu mom” ucapnya sambil berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhku
“iya mom, jane sayang mom” ucapku sambil memeluk mom, mom membalas pelukanku,
“hey kalian!!!” ucap seseorang, kami menoleh, suster jasmine menghampiri kami “kau ini bukannya kerja malah enak-enakan dengan anak ini rose!!!”
“biarlah kerjaanku sudah selesai ms wang!!”
“hah benarkah??” ucapnya sombong,
“ayo mom kita ke taman saja” ucapku sambil menarik baju mom
“baiklah” aku mengajaknya duduk di park bench, aku tidur di paha mom, dan mom mengusap-usap rambutku, kami melihat langit yang sudah berwarna biru ke jingga-jinggaan, “jane, kau tahu, mom sebenarnya ingin sekali merawatmu sendiri, apa kau mau jane kalau mom merawatmu sendirian di rumah mom??”
“benarkah mom??”
“iya mom ingin sekali, kalau kau mau, mom akan bilang pada mrs. Beadles untuk meminta ijin mengadopsimu”
“jane mau mom!!”
“baiklah, besok pagi mom akan meminta ijin pada mrs. Beadles agar mom diperbolehkan mengadopsimu, doakan mom ya jane”
“iya mom, jane pasti mendoakan mom :”)”

“hanya satu pintaku tuk bercanda dan tertawa dalam pangkuan seorang ayah…”

Hari ini seorang pria tampan mendatangi panti asuhan, dia kira-kira berumur sekitar 23 tahunan tidak berbeda jauh dengan mom, sepertinya dia memberi bantuan kepada panti asuhan kami
“siapa namamu princess??” tanyanya padaku yang sedang menunggu mom di taman, aku terkejut,
“namaku jane, janessa mr”
“kenapa kau tak bersama teman-temanmu jane??”
“tidak mr, mereka tidak ingin bermain bersamaku, aku juga sedang menunggu mom disini”
“mom??”
“ya, suster rose itu momku, baru kemarin dia jadi momku :D”
“hmm??”
“dia menawariku, apakah aku mau memanggilnya mom, lalu aku menyetujuinya”
“ohh begitu, oh iya kenalkan nama saya justin, hmm kau mungkin bisa memanggilku dad saja :D”
“dad??”
“ya sure, kau mau??” aku mengangguk yakin, seharian ini aku bermain-main dengan dad justin, dia ternyata sangat menyenangkan, dia menggendongku, dia juga membuat lelucon-lelucon yang membuatku tertawa, kemudian kami juga bermain kejar-kejaran :D
Sorenya, aku kembali ke kamar, saat di tengah lorong aku melewati ruang mrs. Beadles pemilik panti asuhan ini
“saya ingin merawat anak yang bernama janessa mrs, dan saya akan membawanya ke kampung halaman saya” ucap dad, aku tersentak, mrs beadles menjawab
“hmm, anda akan membawanya pergi setelah ini??karena akan saya pertimbangkan dengan permintaan seseorang”
“ya, saya akan membawanya ke Canada” apa?? Canada?? Apakah itu Negara yang sering aku lihat di TV itu?? Ya tuhan aku tak ingin berpisah dengan mom, aku sudah menyayangi mom, tetapi aku merasa nyaman dengan dad, tolonglah aku tuhan :’(

“apabila ini, hanya sebuah mimpi, ku kan slalu berharap, dan tak pernah terbangun…”
“bagaimana jane, kau ingin ikut suster rose, atau mr. bieber??” Tanya mrs. Beadles padaku, saat ini memang aku, dan dad sedang di kumpulkan di ruangan mrs. Beadles, kami membicarakan tentang adopsi ini,
“maaf maaf saya terlambat” ucap seseorang, mom, dia sedang masuk ke ruang mrs. Beadles, mungkin mom baru selesai memasak
“jadi bagaimana jane??” Tanya mrs. Beadles lagi aku menunduk sambil memainkan tangan boneka teddy bearku pemberian mom tadi malam, aku ingin sekali menangis, karena aku harus memilih salah satu diantara mereka, kulihat mom dan dad terkejut, mom terkejut melihat dad dan dad terkejut melihat mom, aku semakin pusing memikirkannya, sungguh aku tak ingin berpisah dengan mom dan dad :’(
“mrs…” ucapku dengan suara parau “aku, aku tak ingin berpisah dengan mom” ucapku cepat “tapi aku juga tak ingin berpisah dengan dad” ucapku lagi, tak terasa air mataku mengalir, mom menghampiriku, dan menghapus air mataku
“jane jangan menangis ya, mom terima semua keputusan jane, kalau jane ingin bersama mr. bieber mom terima,” ucap mom
“jane tak ingin berpisah denganmu mom, jane menyayangimu” ucapku sambil memeluk mom, aku menangis di pelukan mom, aku lihat dad sedikit kecewa denganku, aku menghampirinya dan memeluknya “aku juga mennyayangimu dad, sungguh aku merasa nyaman di dekatmu”
“dad juga sayang”

“hanya satu pintaku tuk memandang langit biru dalam pelukan ayah dan ibu…”

“jane, sebentar lagi kau akan punya adik sayang” ucap dad padaku
“really??” ucapku antusias
“yeah, kau akan segera punya adik sayang” ucap mom, aku memeluk mereka berdua, memang sekarang mom rose dan dad justin menikah, karena suatu fakta yang baru aku ketahui ialah, mom dan dad dulu adalah sepasang kekasih, mom kecewa dengan dad kemudian mom memutuskan untuk pergi, selama bertahun-tahun dad mencari mom, hingga sekarang mereka bertemu, terimakasih tuhan :”)
*****
“ayo kejar dad jane!!!” teriak dad yang sedang berusaha aku tangkap, dad berlari sangat cepat, aku kesusahan mengejarnya,
“aaa dad cepat sekali!!”
“bahaha, sini princess,” ucapnya lagi, kemudian aku berlari dan dad menangkapku di pelukannya,
“justin!!jane!!ayo makan dulu” ucap mom yang sedang menyiapkan roti di tikar, kami memang sedang berada di taman berekreasi :D
“ini enak mom” ucapku
“makan yang banyak ya sayang, biar kamu nanti bisa menggendong adikmu”
“iya mom!!” setelah makan, kami tiduran, aku berada diantara mom dan dad, dad mengusap-usap rambutku
“aku mencintai kalian…” ucapnya, aku dan mom tersenyum pada dad, sungguh hari ini hari yang sangat menyenangkan untuk kami :D
*****
“mom, jaxon mirip dad ya”
“iya sayang, kau suka tidak pada jaxon??”
“iya mom” aku menciumi kening jaxon, adikku yang baru saja lahir, jaxon mirip sekali dengan dad, ya tuhan jaxon lucu sekali,
“jane, kau suka tidak dengan jaxon??” Tanya dad yang baru datang
“iya dad, dia lucu sekali”
“iya, kalau begitu, kau jaga jaxon yaa, pasti jaxon senang punya kakak yang pintar sepertimu”
“benarkah dad??”
“tentu!!”

“apabila ini hanya sebuah mimpi ku kan slalu berharap dan tak pernah terbangun…”

Tuhan memang adil!!selama bertahun-tahun aku berpisah dengan orangtuaku, dan sekarang tuhan mengirimkan orang tua dan seorang adik yang sangat menyayangiku, tuhan maha segalanya, dan yang paling aku syukuri adalah, semua ini bukan mimpi, yang semula adalah impianku, tuhan mewujudkannya satu persatu, hingga sekarang aku berkumpul dengan orang-orang yang selalu menyayangiku dan menjagaku, terimakasiih tuhan :D

The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar